SENTRA IBADAH
Landasan dan Teori
- Firman Allah
- S Al-A’raf :172
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka, dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman ) “ Bukankah Aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab “betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (kesaksian Tuhan).
- S Al-Baqarah : 177
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu sudah suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, Malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan), dan orang-orang yang meminta-minta, memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan orang-orang yang menepati janjinya apanila ia berjanji dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yanag benar (imannya) dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
- S Al-Imron :19
“Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”
- S Ali-Imron : 85
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”
- S Al-Maidah : 3
“Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadanya nikmat-Ku dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
- Hadits Nabi
“Mulaikanlah kalimat laa ilaha illallah kepada anak-anak kalian dan ditekankanlah kepada mereka kalimat laa ilaha illallah saat menjelang kematian”
“Didiklah anak kalian dengan pendidikan yang berbeda, dengan yang diajarkan padamu, karena mereka diciptakan untuk zaman yang berbeda dengan zaman kalian”
“Tiap-tiap anak yang dilahirkan itu suci (fitrah agama), maka ibu-bapaknyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani dan Majusi (H.R. Muslim)
- Ibnu Qayyim Al-Jauziya
Maksud dari setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah bukanlah berarti dia keluar dari rahim dalam keadaan mengetahui ilmu agama, karena Allah berfirman “ Allah mengeluarkan kamu dari perut ibunya dalam keadaa tidak mengetahui sesuatupun” (Q.S. Al-Isra : 78), akan tetapi fitrah tersebut menuntut anak untuk bermakrifat terhadap agama Islam.
- Dr. Zakiah Daradjat
“ Pendidikan Islam adalah pendidikan yang mengembangkan seluruh dimensi yang ada dalam diri manusia yaitu fisik, akal, akhlak, iman, kejiwaan, estetika, dan sosial kemasyarakatan yang bertujuan membina manusia agar menjadi hamba Allah yang shaleh dengan seluruh aspek kehidupannya yang mencakup perbuatan, pikiran dan perasaan”
- Martin Luther
“Tujuan utama dari sekolah adalah mengajarkan agama”
Pengetahuan Umum
Kehidupan beragama sudah dimulai dari usia yang sangat dini, bahkan dalam mencari pasangan pun Allah melalui Rasul-Nya menuntun manusia menikah dengan memperhatikan faktor agama calon pasangannya. Agar fitrah yang diberikan Allah saat janin masih dalam kandungan terpelihara dalam asuhan orangtuanya, keduanya berperan penting dalam mengenalkan nilai-nilai kehidupan beragamakepada anak sejak dini. Untuk menumbuhkan potensi fitrah (rasa keagamaan) itu Allah membekali setiap bayi yang lahir ke dunia dengan pendengaran dan penglihatan. Jika bekal tersebut distimulus dengan bahasa dan perilaku yang sesuai dengan agama, maka akan menjadi bagian kepribadian dari anak.
Mengenalkan kehidupan beragama mempunyai 3 landasan pokok yang saling terkait satu sama lainnya dan tak bisa dipisah-pisahkan. Tiga landasan pokok tersebut adalah rukun Iman, rukun Islam, dan Ihsan. Keimanan yang tertanam dalam jiwa anak menumbuhkan nilai-nilai ibadah yang dicontohkan nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT. Ibadah yang dilakukan dengan kesadaran iman (keikhlasan melaksanakan perintah Allah dengan konsisten) sangat berperan dalam karakter, watak dan adab perilaku sehari-hari yang akan membawa kebaikan (ikhsan) bagi diri darn lingkungannya. Ikhsan dalam segala aktivitas (amalan) baik hubungan dengan Allah (hablumminallah), hubungan dengan manusia (hablumminannas) maupun dengan lingkungannya, sebagai aplikasi dari kehidupan beragama.
Proses mengenalkan kehidupan beragama sejak usia dini memerlukan ilmu, keahlian yang spesifik, sistem dan pengelolaan yang baik dan tepat, sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga potensi fitrah dapat berkembang secara optimal. Proses mengenalkan kkehidupan beragama yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak adalah melalui dunia anak itu sendiri yaitu dengan belajar melalui bermain pada pusat kegiatan (sentra). Sebagai salah satu pusat kegiatan yang menggunakan sistem belajar melalui bermain integrasi nilai-nilai kehidupan beragama, Sentra Ibadah adalah sentral dari semua sentra yang memfasilitasi dan memotivasi anak dengan alat Permainan Edukatif (APE), cara bermain dan komunikasi yang tepat sehingga dapat mengembangkan semua aspek perkembangan (potensi) yang diberikan Allah.
Tujuan dan Sasaran
- Mengenalkan Allah kepada anak sebagai pencipta seluruh alam melalui sifat-sifat dan ciptaan-Nya
- Menanamkan kecintaan anak kepada Allah melalui pembiasaan, senang melakukan segala perintah dan meninggalkan segala larangan-Nya sesuai kemampuan anak
- Membentuk perilaku anak sebagai sumber daya manusia yang berkualitas (beriman dan bertakwa)
- Mengembangkan akhlaqul karimah dan ihsan kepada anak
- Mengembangkan 6 aspek rukun Iman
- Mengembangkan 5 aspek rukun Islam
- Mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak
